Senin, 19 Januari 2009
google

GOOGLE


Semester akhir memang semester yang paling sibuk buat mahasiswa, terutama yang lagi memepersiapkan Tugas Akhir-nya. Kebetulan aku ingin TA yang berhubungan dengan Internet. Saat mencari-cari makalah untuk bahan TA, aku ketemu dengan satu makalah yang kayaknya seru banget.

Dan ternyata benar, makalah berjudul The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual
Web Search Engine ini merupakan formula berisi resep dibalik mesin pencari Google.

tulisan ini dibuat dengan meniru dua orang pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, saat mereka masih kuliah di Stanford University Amerika. Makalah ini dibawakan pada The Seventh International World Wide Web Conference pada tahun 1998 lalu. Google berawal dari riset mereka untuk membuat mesin pencari yang sanggup untuk
.. crawl and index the Web efficiently and produce much more satisfying search results than existing systems.
( menjelajahi dan mengindeks Web secara efisien dan menghasilkan hasil pencarian yang jauh lebih memuaskan dari sistem yang sudah ada).

Google, tampaknya dibuat atas dasar kekecewaan Larry dan Brin atas mesin pencari yang ada saat itu, macam Yahoo, Altavista dan sebagainya. Dua orang ini dalam memberi contoh 'parah'nya kualitas search engine waktu itu pada makalahnya,
In fact, as of November 1997, only one of the top four commercial search engines finds itself (returns its own search page in response to its name in the top ten results).
Atau, kalau diterjemahkan secara kasar, hanya satu dari empat mesin pencari saat itu yang menghasilkan situsnya sendiri jika mencari namanya sendiri. Parah bukan? Selain itu, meskipun banyak

Diawali itulah, dua orang ini kemudian memulai proyek yang mereka namakan Google, dari istilah googol, yang artinya 10 pangkat 100.

Salah satu inovasi penting yang dilakukan Larry dan Brin saat merancang Google adalah apa yang disebut dengan PageRank. Sebelum Google, hasil pencarian ditampilkan tanpa aturan yang
jelas.

Dalam Google, hasil pencarian diatur agar menampilkan hasil ang terbaik. Ada beberapa cara yang diapakai. Yang paling utama adalah PageRank tadi. Suatu halaman dinilai rangkingnya berdasarkan berapa banyak link yang mengarah ke halaman itu, anchor text dari link,dan ukuran huruf (biasaya yang ditulis dengan huruf besar adalah yang lebih penting). Selain itu hasil pencarian di-cluster (dikelompokkan) berdasarkan server sehingga hasil yang berasal dari situs yang sama akan ditampilkan berdekatan.

Berbeda dengan search engine sebelumnya yang menganalisa content text web, Google menggunakan hiperlink secara besar-besar untuk mengindeks dan mendapatkan informasi dari internet.

Dalam paper ini Larry dan Brin juga menjelaskan tentang 'anatomi' dari mesin pencariannya, mulia dari tipe data yang dibutuhkn hingga arsitektus server.

dan seperti kita tahu, cerita selanjutnya lebih dari sekedar presentasi makalah atau proyek mahasiswa, tapi kisah sukses dua entreprenuer IT yang merubah teknologi menjdai produk yang dinikmati seleruh dunia, dan tentu saja, salah satu perusahaan IT terbesar saat ini.

Buat yang tertarik dengan bidang Internet atau Information Retrieval saya sangat menyarankan untuk membaca makalah legendaris ini:

The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine,
Sergey Brin and Lawrence Page, Computer Science Department,
Stanford University, Stanford, CA, USA

. Google Trend

1. Masukkan kata, untuk melakukan pencarian trend pada object tertentu. Untuk melakukan komparasi pada lebih dari satu object, pisahkan dengan tanda koma.

2. Grafik. Pada contoh di atas, aku pengin cari tahu tentang trend digital camera, canon, nikon.
Setelah kamu klik Search Trends, google akan menampilkan hasil komparasi 3 object perncarian tersebut dalam bentuk grafik.
Bisa kamu lihat, pada legend warnanya untuk bedain digital camera, canon, nikon.

Cara membaca Grafik:

Urutan: Dari grafik bisa diliat dengan jelas bahwa keyword Canon, berada di urutan teratas, diikuti digital camera dan nikon.
Peak: Pada bulan-bulan tertentu, di grafik terlihat setiap akhir tahun, 2/3 bulan terakhir yaitu bulan Oktober, November, Desember, 3 keyword memiliki peak pencarian tertinggi.
Ini disebabkan oleh trend shopping masyarakat selalu meninggi dan memuncak di akhir tahun dan christmas.
Year Range: 2004 - 2008. 2008 dihitung hingga bulan April 2008.

3. Detail Statistik. Google Trends bahkan memberitahukan ke kita tentang keyword² spesifik yang menjadi trend pada satu kurun tertentu. Bisa kamu lihat di legend huruf, A - F.

4. Regional. Aku ngambil region United States. Sudah bisa dipastikan, kalo kamu milih regional laen, hasilnya akan berbeda. Pilihan lainnya, kamu bisa juga milih “All Regions”. Yang tentu saja hasilnya diambil dari cross-kalkulasi semua regional di seluruh dunia selama 2004-2008.

Konklusi dari Riset di Google Trends:

Untuk Satu pilihan keyword, Digital Camera, di komparasi dengan Canon dan Nikon, diketahui bahwa, Canon mempunyai trend paling tinggi. Artinya dalam kurun waktu 2004 - April 2008,
orang lebih banyak ngetik keyword pencarian “Canon” ketimbang keyword Nikon dan digital camera.



Password dalam Google


googleMesin pencari Google disebut-sebut bisa bertindak sebagai password cracker. Hal itu ditegaskan oleh para peneliti di Departemen Ilmu Komputer Cambridge University. Dengan memanfaatkan mesin cari Google, konon password berformat Message-Digest Algorithm 5 (MD5) bisa di-crack.

Steven Murdoch, peneliti keamanan yang mengelola situs blog Light Blue Touchpaper, mendeteksi seorang penyusup yang telah berhasil menyusupi situsnya dan membuat sebuah account administrator pada software blogging WordPress yang diinstal di server. Murdoch lalu tertarik mempelajari password WordPress hacker tersebut.

Password WordPress itu di-hash dan disimpan di dalam database user. Murdoch lalu membuat skrip yang akan meng-hash semua kata dalam kamus bahasa Inggris yang kemudian akan dicocokkan dengan data password yang ada dalam database WordPress.

Hash sendiri merupakan sebuah metode algoritma yang berguna untuk mengaburkan karakter aslinya dengan cara perhitungan matematika. Sedangkan MD5 merupakan salah satu metode hash.

Lebih lanjut, ketika kata tersebut tidak ditemukan, Murdoch beralih ke kamus Rusia namun gagal juga. Murdoch lalu beralih ke mesin cari Google. Ia menginputkan password tersebut ke Google, dan hasil keluaran yang muncul di Google adalah “anthony”. Dipastikan, “anthony” adalah password-nya.

“Dengan teknik seperti ini, Google bisa bertindak sebagai penemu hash,” jelas Murdoch dari Vnunet



posted by Dedi Menwa @ 18.05   0 comments
Kamis, 08 Januari 2009
internet
INTERNET

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan 'interconnected-networking') ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.



[sunting] Kemunculan Internet

Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).

Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini.

Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.

[sunting] Internet pada saat ini

Representasi grafis dari jaringan WWW (hanya 0.0001% saja)

Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.

Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, perkongsian file (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk berkonikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.

Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem Tertutup(?)(Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.

[sunting] Budaya Internet

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim.

Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.

Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government.

[sunting] Tata tertib Internet

Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette.

[sunting] Isu moral dan undang-undang

Terdapat kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak cipta, pornografi, pencurian identitas, dan ucapan benci (?) (Hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga. Hingga tahun 2007, Indonesia masih belum memiliki Cyberlaw, padahal draft akademis RUU Cyberlaw sudah dibahas sejak tahun 2000 oleh Ditjen Postel dan Deperindag. UU yang masih ada kaitannya dengan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah UU Telekomunikasi tahun 1999.

Internet juga disalahkan oleh sebagian orang karena dianggap menjadi sebab kematian. Brandon Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan teman-teman chatting IRCnya memberi semangat. Shawn Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan permainan online, Everquest. Brandes ditikam bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwes setelah menjawab iklan dalam internet.

[sunting] Akses Internet

Negara dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC masih juga rendahlainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet aksss seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah di kampus dan dikantor.

Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga bisa mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Simpati, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang didownload.

[sunting] Penggunaan Internet di tempat umum

Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan internet termasuk perpustakaan, dan internet cafe/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.

Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses internet.

posted by Dedi Menwa @ 03.40   0 comments
I M 3

Indosat - IM3 (WAP/GPRS)


Setelah cukup lama menunggu akhirnya Indosat meluncurkan GSM 1800MHz yang diberi nama IM3 lengkap dengan fasilitas WAP dan GPRS. Saat ini yang beredar adalah kartu pra bayar IM3 Smart. Untuk yang type abodemen disebut IM3 Bright baru akan dipasarkan Januari 2002.
Buat apa sih WAP dan GPRS ini ?



Bagi yang menggunakan HP hanya untuk komunikasi, kedua fungsi ini tidak ada gunanya. Jadi jangan buru-buru mengganti SIM Card yg sudah dipakai sekarang.
Tetapi bagi yang demen email ataupun main internet dan nggak bisa lepas dari berbagai informasi terbaru, kalian harus beli IM3 karena WAP dan GPRS-nya akan sangat membantu kalian untuk selalu nyambung dengan internet.

Buat yang sudah biasa mainan internet tentu tidak asing dengan WWW… nah.. WAP sama dengan WWW tetapi dalam bentuk format yg sangat sederhana. Umumnya hanya berupa text saja. Meskipun sebenarnya WAP juga support untuk image, tetapi jarang sekali digunakan karena hanya memperlambat halaman WAP tersebut. Hal lainnya dikarenakan juga fasilitas WAP ini umumnya digunakan untuk handphone dan PDA yg memang layarnya sangat kecil.





Untuk bisa menggunakan GPRS dan WAP ini, handphone yang digunakan haruslah mendukung. Ada beberapa type handphone yang bisa digunakan WAP tetapi belum ada GPRS-nya. Jadi WAP connection masih menggunakan GSM Data. Sedangkan handphone yang sudah ada feature WAP dan GPRS, WAP dan internet connection menggunakan GPRS. Biasa disebut WAP over GPRS.

Untuk setting, parameter yang digunakan adalah sebagai berikut:

APN : www.indosat-m3.net
IP : 010.019.019.019
Userid : gprs
Password : im3
Address : http://wap.indosat-m3.net

Menu tiap handphone berbeda-beda tetapi parameter yang digunakan tetap sama, jadi kamu silakan mencoba saja sendiri dengan memasukkan parameter-parameter tersebut ke handphone kamu bagian Data Communication dan bagian WAP.

Satu lagi kelebihan GPRS yaitu kamu juga bisa menggunakannya di komputer desktop atau notebook untuk nyambung ke internet. Caranya adalah dengan menggunakan Infra Red connection yang terdapat pada handphone dengan komputer. Semua notebook sudah pasti ada infra red-nya, tetapi untuk komputer desktop, kamu harus menambah sendiri infra red-nya.

Windows akan mendeteksi handphone kamu sebagai ‘infra red device’ dan menganggapnya sebagai ‘standard modem via infra red port’. Kemudian dari windows, masuklah ke menu ‘Dial-up Networking’ dan click ‘Create New Connection’. Buatlah internet dial-up connection baru dengan memilih modem ‘standard modem via infra red port’. Untuk IP dan DNS biarkan tetap kosong. Isikan parameter sebagai berikut:

Dial number : *99***1#
Userid : gprs
Password : im3

Bila sudah selesai maka akan muncul dial-up baru dan bisa langsung kamu coba untuk nyambung ke internet. Connection biasanya akan terdeteksi 115KBps !! wah kenceng banget… tapi begitu mulai browsing maka akan terasa super lambat. Indosat mengatakan karena trafik-nya memang sangat padat. Mungkin karena saking lambatnya maka fasilitas GPRS ini masih diberikan secara gratis kepada pemakai IM3 sampai bulan Februari 2002.

Yang menjadi pertanyaan adalah, saat ini IM3 Smart (Pra Bayar) memang bisa menggunakan fasilitas WAP dan GPRS, tetapi nantinya fasilitas ini hanya diberikan kepada IM3 Bright, jadi yang sudah terlanjur beli IM3 Smart apakah bisa minta untuk dirubah menjadi IM3 Bright? Sistem pe-nomeran-nya kan berbeda. Untuk IM3 Smart 0856 dan IM3 Bright 0855.
Bagaimana nih Indosat ?


Raja Baru Indosat, Raja Voucher

17-Jul-2006
Konferensi Pers IM3 Raja Voucher IM3


1/4 |
Konferensi Pers IM3 Raja Voucher IM3

[var.iklan;htmlconv=no]

Datang ke kantor pusat Indosat siang ini membuat gue sadar “ Damn, I’ve been here before!”. Tetapi itu tidak ada hubungan dengan cerita gue kali ini, so let’s move on ;P. Hari ini Indosat mengadakan konferensi pers dan launching IM3 Raja Voucher Panjang Umur yang dilaksanakan di auditorium 001. Gue dan Jon datang tepat jam makan siang (sengaja buat makan gratis ^ ^), dan selama kami makan kami sangat dihibur oleh penampilan dari Second Born Band (Band yang keren , sumpah deh).


Setelah tiba waktunya, sang MC yang ternyata adalah Panji ( Pembawa acara Kena Deh !!) membuka acara. Kemudian Bapak Wahyu Wijayadi, Direktur Marketing Indosat, naik keatas panggung dan memberikan sedikit penjelasan mengenai IM3 raja voucher.


IM3 Raja Voucher Panjang Umur adalah voucher dengan masa aktif terlama pertama di Indonesia. Masa aktifnya adalah satu tahun dengan masa tenggang selama 40 hari. Bapak Wahyu berkomentar seperti berikut “ Peluncuran IM3 Raja Voucher Panjang Umur ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan lebih kepada para pelanggan dengan memperpanjang masa aktif voucher hingga satu tahun.”, Lanjut beliau “ Dengan masa aktif yang panjang pelanggan tidak perlu khawatir akan kehilangan nomor mereka seandainya terlambat melakukan isi ulang dan mereka akan tetap dapat dengan leluasa berkomunikasi.”


IM3 Raja Voucher juga mempunyai keuntungan lain yaitu bonus 5 SMS gratis (kesesama pelanggan IM3, Mentari, dan Matrix) setiap minggunya. Untuk mendapatkan bonus tersebut pengguna harus melakukan percakapan minimal 1 kali dalam satu minggu tersebut. Bonus SMS yang bisa didapatkan dalam seminggu hanya 5, tetapi sifatnya akumulatif. Jadi bonus SMS tersebut bisa dikumpulkan sampai masa berakhirnya voucher tersebut.


Pengguna IM3 Raja Voucher bisa melakukan isi ulang menggunakan voucher biasa tetapi masa aktif tidak akan bertambah dari 1 tahun. Namun jika diisi menggunakan IM3 Raja Voucher kembali, masa aktifnya akan bertambah dari tanggal terakhir pengisian dilakukan. Dalam kondisi pelanggan Raja Voucher kembali menjadi pelanggan regular maka sisa bonus SMS yang dimiliki akan hangus (pulsa sms dan pulsa IM3 tetap), dan masa aktifnya tergantung dari masa aktif yang dimiliki oleh Raja Voucher.


Sayangnya harga bandrol untuk sebuah Raja Voucher cukup menyesakkan yaitu Rp 49.000 dengan pulsa sebesar Rp.10.000. Oh iya, program Raja SMS juga tidak akan berlaku untuk pelanggan Raja Voucher >< .


Selain IM3 Raja Voucher Panjang Umur, Indosat juga bekerja sama dengan Nokia untuk meluncurkan program bundling Mentari Nokia. Setiap pembelian HP Nokia 1110 akan mendapatkan Starter Pack Mentari (Isi pulsa 10.000 preloaded ) dengan bonus – bonus seperti :

1. Bonus pulsa Rp 5.000 untuk reload pertama minimal Rp 25.000

2. Bonus satu i-ring padi dengan 5 pilihan lagu Padi.

3. Dapat mengikuti Trivia Quiz dengan hadiah utama Mitsubishi Maven dan hadiah mingguan HP Nokia 6020.

Tawaran yang lumayan menggiurkan dari Indosat dan Nokia. Bagi yang belum punya HP, ini merupakan kesempatan yang bagus ^ ^.

posted by Dedi Menwa @ 03.15   0 comments
WiMAX

WiMAX


[wimax-diagram.gif]

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Artikel bertopik teknologi informasi ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Artikel ini tidak memiliki paragraf pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia.
Tolong bantu Wikipedia untuk mengembangkannya dengan menulis bagian atau paragraf pembuka yang informatif sehingga pembaca awam mengerti apa yang dimaksud dengan "WiMAX".

WiMAX, (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

[sunting] Perkembangan Teknologi Wireless

Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).

Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.

Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless

WiFi 802.11g WiMAX 802.16-2004* WiMAX 802.16e CDMA2000 1x EV-DO WCDMA/ UMTS
Approximate max reach (dependent on many factors) 100 Meters 8 Km 5 Km 12 Km 12 Km
Maximum throughput 54 Mbps 75 Mbps (20 MHz band) 30 Mbps (10 MHz band) 2.4 Mbps (higher for EV-DV) 2 Mbps (10+ Mbps fpr HSDPA)
Typical Frequency bands 2.4 GHz 2-11 GHz 2-6 GHz 400,800,900,1700,1800,1900,2100 MHz 1800,1900,2100 MHz
Application Wireless LAN Fixed Wireless Broadband (eg-DSL alternative) Portable Wireless Broadband Mobile Wireless Broadband Mobile Wireless Broadband

[sunting] Sekilas Tentang WiMAX

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.

Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

[sunting] Spektrum Frekuensi WiMAX

Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.

Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.

Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

[sunting] Elemen Perangkat WiMAX

Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.

[sunting] Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:

  • NPU (networking processing unit card)
  • AU (access unit card)up to 6 +1
  • PIU (power interface unit) 1+1
  • AVU (air ventilation unit)
  • PSU (power supply unit) 3+1

[sunting] Antena

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.

[sunting] Subscriber Station (SS)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.

[sunting] Teknologi WiMAX dan Layanannya

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.

[sunting] Tinjauan Teknologi

WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.

Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.

Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.

Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.

Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.

[sunting] Manfaat dan Keuntungan

Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).

WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.

Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.

posted by Dedi Menwa @ 03.13   0 comments
Perbedaan dari HUB, Switch, Bridge dan Router













Apa itu LAN? Dan apa pula itu Topologi Jaringan?

Mungkin banyak anda temukan berbagai tulisan mengenai LAN dan Topologi Jaringan jika anda browsing pada search engine di Internet. Pada tulisan ini, saya hanya ingin me-review tentang pengenalan Jaringan dan Topologi Jaringan.

Sebelumnya, kita jawab dulu pertanyaan diatas, apa itu LAN?

LAN adalah singkatan dari Local Area Network, yang dapat kita definisikan sebagai jaringan sejumlah system komputer yang lokasinya terbatas dan tidak menggunakan fasilitas komunikasi umum.

Ada beberapa komponen dasar yang biasanya membentuk suatu LAN, yaitu:

  1. Workstation, merupakan node atau host yang berupa sistem komputer (PC, minicomputer atau mainframe)
  2. Server, adalah perangkat keras atau hardware yang berfungsi untuk melayani jaringan dan workstation yang terhubung pada jaringan tersebut.
  3. Link, merupakan media transmisi yang umumnya berupa kabel (Kabel Twisted Pair, Kabel Coaxial, Kabel Fiber Optik).
  4. NIC (Network Interface Card), merupakan rangkaian elektronika yang dirancang khusus untuk menangani network protocol.
  5. Network Software, merupakan aplikasi yang memungkinkan sistem komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer lain.

Sedangkan peralatan pendukung untuk jaringan LAN diantaranya adalah :

  1. Repeater
  2. Bridge
  3. Hub
  4. Switch
  5. Router

Perbedaan utama antara Hub dengan Switch yaitu Hub tidak memiliki fasilitas routing, sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer. Sedangkan Switch memiliki fasilitas routing sehingga informasi yang diterima hanya dikirimkan ke komputer tujuan.

Lalu apa itu Topologi Jaringan?

Menurut wikipedia, Topologi Jaringan adalah “ the study of the arrangement or mapping of the elements (links, nodes, etc) of a network, yang dapat diartikan sebagai hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link dan lainnya.
Setiap jenis topologi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan dan pengguna.

Berikut adalah uraian beberapa jenis topologi jaringan beserta kelebihan dan kekurangannya, yaitu:

1. Star Network

Beberapa node dihubungkan dengan satu node pusat (central atau host node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (Star). Semua komunikasi ditangani mediator langsung oleh central node. Central node biasanya berupa terminal/komputer mini atau computer mikro melalui satu link.
Kelebihan pada topologi bintang ini adalah control manajemen lebih mudah karena terpusat dan bila satu node rusak tidak akan mengganggu node yang lain. Sedangkan kekurangannya adalah jika central node rusak maka semua tidak dapat berfungsi.

2. Hierarchical Tree Network

Network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang yang terdiri dari central node dihubungkan dengan node lain secara berjenjang. Central node biasanya berupa large computer sebagai host komputer yang merupakan jenjang tertinggi (Top Hierarchical) yang bertugas mengkoordinasi dan mengendalikan node jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini computer / micro computer.
Kelebihan dari topologi ini adalah kontrol manajemen lebih mudah karena terpusat dibagi dalam jenjang-jenjang. Sedang kekurangannya adalah bila satu node rusak maka jenjang dibawahnya tidak akan berfungsi. Bila Top Hierarchical
rusak maka seluruh node tidak bisa berfungsi.

3. Loop Network

Merupakan hubungan antar node secara serial dalam bentuk lingkaran tertutup, dalam bentuk ini tidak ada central node / host node, semua mempunyai status yang sama.
Kelebihannya adalah semua node mempunyai status yang sama dan masing-masing node dapat melakukan tugas operasi yang berbeda. Sedangkan kekurangan dari topologi ini adalah bila satu node rusak maka akan mengganggu komunikasi node yang lainnnya serta control manajemen lebih sulit karena desentralisasi

4. Bus Network

Bentuk ini menghubungkan beberapa node dalam jalur data (bus) masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang berbeda-beda. Seperti halnya pada loop network tidak ada central node dan semua node mempunyai status yang sama.
Kelebihan pada topologi ini adalah bila satu node rusak tidak akan mengganggu node lainnya dan masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang berbeda. Kekurangan dari topologi ini adalah bila bus rusak semua node tidak dapat berfungsi serta kontrol manajemen lebih sulit karena desentralisasi.

5. Ring Network

Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network. Jika salah satu node tidak berfungsi/rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunikasi node yang lain karena terpisah dari jalur data.
Kelebihannya bila satu node rusak tidak akan mengganggu node yang lainnya serta masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang berbeda. Sedangkan kekurangannya adalah bila link rusak semua node tidak berfungsi dan kontrol manajemen lebih sulit karena desentralisasi.

6. Web Network

Web Network atau Mesh Network / Plex Network merupakan bentuk network yang masing-masing node dalam network dapat berhubungan dengan node yang lainnya melalui beberapa link. Suatu bentuk web network yang mempunyai n buah node akan menggunakan link sebanyak : n x (n – 1) link.
Kelebihannya node yang satu dapat berhubungan dengan node yang lain secara bebas dan bila satu node rusak, yang lain masih dapat berhubungan. Kekurangannya adalah terlalu banyak link sehingga biaya lebih mahal serta kontrol manajemen sulit karena desentralisasi.

7. Meta Network

Meta Network atau Hybrid Network adalah gabungan dari beberapa network

Nah, itulah sekelumit uraian dari saya mengenai LAN dan Topologi Jaringan, semoga bisa menjadi tambahan bagi anda yang membutuhkan dan semoga bermanfaat (khususnya bagi newbie seperti saya :p).


Definisi hub,switch, router

Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun data baik pada lokasi yang sama ataupun lokasi yang berbeda. Jaringan komputer yang berada pada lokasi yang sama dengan jarak yang tidak jauh disebut dengan jaringan komputer local (LAN). Topologi yang biasa digunakan pada jaringan lokal ini adalah topologi star. Ini berarti dibutuhkan satu alat tambahan yang disebut dengan hub atau switch.

Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.

Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.

Router Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.


REPEATER (bekerja pada Physical Layer)
Digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan.

Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar (misalnya Ethernet to Ethernet)

Namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Contohnya, kabel coaxial 50 ohm pada Ethernet hanya bisa total sampai 2,3 km dan batasan ini tidak dapat diatasi dengan menggunakan repeater.

Karena bekerja pada physical layer, repeater tidak dapat menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang berbeda (misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini disebabkan karena repeater mempunyai bit korespondensi dengan data link atau network layer.

Hub mempunyai fungsi sebagai repeater, oleh karena itu hub kadang juga disebut sebagai multiport/modular repeater.

Harap diperhatikan, penggabungan dua atau lebih segmen network dengan menggunakan repeater akan mengakibatkan seluruh traffic data akan menyebar ke seluruh jaringan, tanpa memandang apakah traffic data tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan. Jika jumlah station semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi, maka beban pada backbone jaringan tentunya akan menjadi berat. Akhirnya kinerja jaringan akan menurun, dan kelambatan akses akan terasa.

Untuk itulah dalam merancang sebuah network, seorang network administrator memerlukan pengetahuan dan antisipatif terhadap beban jaringan yang akan terjadi.

Pengetahuan tentang topologi fisik, logic, manajemen traffic jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada masing-masing physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.

BRIDGE - bekerja pada Data Link layer (2)
Gambar sebelumnya adalah sebagai berikut:

Bridge mengatur (melalui filtering atau forwarding) frame data per segmen, sehingga jika w/s 1 akan mengirim data ke w/s 2, frame tidak akan diteruskan (forward) ke segmen 2. Hal ini mengakibatkan beban jalur setiap segmen menjadi optimal, dan overhead traffic pada setiap segmen dapat dikurangi.

Sekarang kita bahas mengenai jenis-jenis bridge.

Transparent Bridge
Melakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN. Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada dokumen standar IEEE 802.1D.

Translating Bridge
Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring). Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check sequence).

Pada bagian lain kita akan membahas pula bagaimana menghitung performance network dalam hubungannya dengan penerapan kedua jenis bridge ini.

Masalah yang ada pada segmentasi Ethernet
Dasar dari dibaginya sebuah network dalam beberapa segmen yang menggunakan bridge mengacu pada rancangan topologi jaringannya. Misalnya dalam sebuah network yang terdiri dari departemen A dan B, maka untuk mengurangi overhead traffic jaringan secara keseluruhan dibuatlah segmen fisik A dan B. Dengan tujuan agar traffic pada segmen A jika tidak diperlukan ke segmen B, benar-benar hanya berlalulalang di segmen A saja.

Telah kita ketahui bahwa bridge melakukan filtering dan forwarding frame pada masing-masing segmen nya yang menimbulkan konsekuensi jika filtering dan forwarding rate menjadi besar maka akan mempengaruhi kinerja jaringan secara keseluruhan.

Teknologi switching hub menjawab permasalahan ini dengan cara kerja sebagai berikut:

Saat sebuah node akan berhubungan dengan node lain yang berbeda segmen, peralatan ini akan menjadi bridge dan membuka sebuah jalur langsung 'sementara' dengan acuan source dan destination address Ethernet nya.

Switching hub bekerja pada Ethernet MAC (Media Access Control) sublayer.

Setiap port pada hub jenis ini dapat menjamin throughput nya tetap 10 Mbps. Karena jika pada hub non switch, jika terdapat misalnya 8 port Ethernet, maka dalam hitungan mudahnya setiap port akan hanya memperoleh 10 Mpbs / 8 port = 1,25 Mbps.

Switching hub
Switching hub bekerja pada Ethernet MAC (Media Access Control) sublayer.

Diagram hubungan antara OSI dan IEEE 802 standar

MAC = Media Access Control

  • 802.3 - CSMA/CD (di Ethernet)
  • 802.4 - TOKEN BUS
  • 802.5 - TOKEN RING
  • 802.6 - DQDB MAN (Distributed Que Dual Bus Metropolitan Area Network)

Buffering pada switch
Pada switch hub digunakan minimal sebuah CPU dan memory untuk melakukan packet buffering. Sebuah switch mampu menerima semua paket data dalam koneksi yang ada secara serentak. Kemudian paket data diteruskan hanya kepada alamat tujuan (destination address).

Setiap paket berisi dua MAC layer address yaitu alamat pengirim (source) dan tujuan (destination). Switch akan menyimpan dalam sebuah tabel MAC address yang digunakan untuk mencocokan koneksi yang harus dilakukan. Penggunaan tabel ini juga untuk menentukan kemana paket data harus dikirim. Jumlah tabel MAC address biasanya juga terdapat dalam spesifikasi switch, yang dapat mencapai ribuan alamat.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kapasitas memory dalam switch. Karena perlu diingat pula bahwa bentuk lalu lintas paket data dapat dibagi dua golongan yaitu : peer to peer/point to point dan satu ke banyak koneksi (one to many, misalnya w/s ke server).

Beberapa teknik yang digunakan pada switching hub:

  • internal bus - pada high end switch -> gigabytes
  • shared memory / packet bus
  • memindahkan satu koneksi dalam switch ke koneksi lain

Parameter penting lainnya adalah ukuran packet per second (pps). Sebagai contoh sebuah merk switching hub dapat memproses sampai dengan 150.000 pps pada koneksi 100baseT (fast ethernet) dan 1/10 nya pada koneksi 10baseT.

Metode kerja switching
Cut through, yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman paket. Cara kerjanya adalah, ketika sebuah bagian paket diterima, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat tujuan. Proses ini tidak dilakukan dengan cara mengumpulkan terlebih dahulu seluruh paket, baru kemudian dikirim. Jika koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima tsb pada buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.

Potensi terjadinya network overhead dapat terjadi ketika network digunakan pada aplikasi yang bersifat mem-broadcast paket data, misalnya network games. Switching dapat digunakan
untuk mengatasi masalah ini, melalui pembatasan jalur spt telah diterangkan di atas (lihat juga posting sebelumnya).
Adapula switching hub yang dapat diatur pembatasan distribusi paket broadcast ini.

Aplikasi dan disain jaringan dengan switch
Sebuah server yang menangani berbagai workstation, biasanya menggunakan beberapa network interface card (NIC) yang diatur segmentasinya berdasarkan aplikasi jaringannya, misalnya per departemen. Sebagai alternatif lain, cara seperti ini dapat dilakukan pula dengan lebih mudah dan efektif dengan menggunakan switching hub.

Contoh kasus dalam disain:
Dalam skenario di bawah ini, masing-masing workstation masih menggunakan ethernet card 10baseT (10 megabits per second).

Koneksi Fast Ethernet 100baseT digunakan untuk server, sedangkan port lainnya digunakan untuk dihubungkan dengan 2 buah hub 10baseT. File server sesuai dengan fungsinya akan menerima dan mengirim data pada rate yang sangat tinggi, sedangkan workstation akan mengirim paket data dengan kemungkinan (probabilitas) tanpa terjadinya collision. Skenario seperti ini biasanya akan memperbaiki kinerja jaringan secara keseluruhan. Mengapa? Karena jika segmen jaringan mempunyai kapasitas yang sama, throughput dari switch hub ke file server masih lebih tinggi dibandingkan dengan hub pada level di bawahnya. Dan switch dapat secara langsung melakukan routing packet dalam segmen fisik jaringan secara lebih cepat.

Switch dan Virtual LAN (VLAN)
Teknik switching hub yaitu melakukan routing packet Ethernet berdasarkan source dan destination address nya.

Mengapa diperlukan segmentasi atau partisi dalam jaringan? Pertimbangannya adalah : 1) Keamanan (security), 2) Kinerja jaringan.

Security diperoleh dari pembatasan akses ke suatu server dengan pembatasan routing paket data. Kinerja dapat dipertahankan dengan mengatur routing packet, khususnya broadcast packet dalam suatu VLAN.

Lalu bagaimanakah menggabungkan keduanya dalam suatu skema yang simpel yang juga memudahkan topologi fisik suatu jaringan? Teknik VLAN dapat diterapkan untuk ini, karena VLAN dapat membuat suatu segmentasi logic dalam suatu jaringan.

Contoh segmentasi logic:

Pada skema di atas, w/s1, w/s3 dan w/s7 dapat dijadikan sebuah 'jaringan dalam jaringan' atau menjadi sebuah segmen lojik. Contoh aplikasinya adalah sebuah departemen kerja dalam sebuah kantor/kampus jika berbeda ruangan atau bahkan gedung, traffic jaringannya akan tetap terjaga segmentasinya (filtering and forwarding). Sehingga soal security dan kinerja tetap dapat dipertahankan, TANPA perlu merepotkan pengaturan fisik pengkabelan maupun penempatan workstationnya.

VLAN dapat melakukan partisi/segmentasi dengan dua cara yaitu berdasarkan nomor port pada switching hubnya atau alamat MAC dari workstation-nya.

Perlu diketahui bahwa TIDAK semua switching hub dapat melakukan VLAN, apalagi jika beberapa switching hub saling dihubungkan. Walaupun dari merk yang sama, ada atau tidaknya kemampuan ini perlu diteliti terlebih dahulu.

Kapan menggunakan switch dan router?
Kapan menggunakan switch dan router adalah pertanyaan yang selalu menggelitik bagi para network manager dalam merancang suatu jaringan. Rangkaian tulisan ini mencoba mengupas secara gamblang tentang berbagai aspek yang menyangkut penggunaan switching hub dan router.

Perbedaan mendasar antara switch versus router dan bridge adalah router dan bridge menggunakan metode 'store and forward'. Sedangkan switch bekerja dengan cara on the fly switching. Router mengambil seluruh paket sebelum paket tersebut diteruskan ke tujuan. Metode store and forward membawa seluruh frame data ke dalam peralatan, yang kemudian di-buffer untuk dalam sebuah satuan waktu. Akan lebih jelas jika kita memperhatikan TCP/IP layers, seluruh frame header akan melewati layer data link kemudian dibawa ke layer di atasnya yaitu network layer untuk diketahui tipe dari frame nya. Baru kemudian diteruskan ke alamat network yang dituju melalui data link layer kemabli. Proses ini berlaku untuk seluruh frame yang melintas di router.

Lain halnya dengan switch yang hanya mengambil 20 byte pertama dari sebuah frame. Karena switch tidak mengambil seluruh frame, namun hanya pada alamat tujuan (destination address) sebelum meneruskan frame tersebut ke alamat tujuan, maka network latency atau jeda (delay) yang terjadi akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan router.

Secara kalkulatif, per frame mempunyai delay selama 30 microsecond menuju dan keluar dari switch. Untuk bridge dan router, latency yang ditimbulkan dapat mencapai lebih dari 2000 microsecond per frame untuk dapat melakukan koneksi pada secara timbal balik.

Penempatan router akan tepat jika kita lihat dalam diagram di bawah ini:

1. Kurang tepat
2. Cukup tepat
3. Sangat tepat

Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa router akan sangat tepat berada pada titik penyambungan dari LAN ke WAN (Internet). Karena router dapat sekaligus berfungsi dalam interface koneksi ke WAN, keamanan jaringan, dan firewall dari protokol. Sedangkan switch sangat baik untuk menjaga throughput yang ada dalam jaringan lokal (LAN), di mana terdapat banyak interaksi antara workstation/desktop dengan server nya.

Untuk menentukan cara apakah yang akan dipakai, diperlukan perencanaan yang matang khususnya dalam menganalisis volume lalu-lintas data dalam LAN dan WAN (lihat seri tulisan ini berikutnya mengenai cara menghitung estimasi volume traffic pada jaringan). Apalagi jika jaringan akan digunakan untuk keperluan Intranet yang mempunyai banyak workstation/client dengan berbagai aplikasi termasuk multimedia, sudah barang tentu traffic dalam jaringan LAN akan menjadi sangat besar. Dengan demikian potensi terjadinya latency atau delay juga akan semakin besar. Akhirnya kinerja jaringan secara keseluruhan akan tidak optimum dan end-user akan mengatakan bahwa aksesnya lambat!

Perlu juga digarisbawahi bahwa switch dapat memecahkan masalah jika memang masalah disebabkan oleh bottleneck jaringan khususnya pada layer data link. Karena lambatnya akses data/informasi pada jaringan sangat mungkin juga disebabkan oleh faktor kinerja dari server, disk atau aplikasinya.

Cara kerja switch
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.

- Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.

- Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork address.

Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward switch.

Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua cara tsb yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.

Layer 3 Switching (L3S)
Layer 3 switching atau IP switching yang diperkenalkan tahun 1997 adalah teknologi Ethernet switching yang menggunakan informasi IP address untuk menyeleksi dan menentukan jejak data dalam network.

Packet switching throughput dapat mencapai jutaan paket per detik (pps.) Secara hardware, router biasa mengandalkan kemampuan mikroprosesor dari mesin yang digunakan. Sedangkan Layer 3 switch menggunakan application-specific integrated circuit (ASIC) yang dapat menghasilkan thoroughput lebih tinggi.

Untuk mencapai unjuk kerja maksimum, selain penggunaan Layer 3 switching juga diperlukan faktor lain yaitu route processing dan intelligent network.

Referensi:

  • Susan Biagi, Switching VS Routing, STACK, The Network Journal For VARS and Integrators, Juli 1994, hal 13.
  • Stuart Hamilton, Cisco Manager of Enterprise Network Design, Layer 3 Switching - Looking beyond Performance, Packet (tm) Magazine Archives, Third Quarter 1998
  • Ed Mier, Rob Smithers, Tom Scavo, Bob Neubaum, Business Communication Review, Layer 3 Switches--Ready to Route Volume 28, Number 10 October 1998, hal 34-40.

Demikianlah tulisan singkat mengenai repeater, bridge, router dan gateway. Semoga bermanfaat bagi Anda semua. Saran dan komentar bisa dilayangkan ke lendy@ciputracyberinstitute.com. Untuk membaca tulisan menarik lainnya silakan menuju ke www.sony-ak.com.

posted by Dedi Menwa @ 02.56   0 comments
About Me


Name: Dedi Menwa
Home: karawang, Indonesia
About Me:
See my complete profile

Fasilitas Dedi

    Free Blog Content

Buku Tamu
Pengikut
resent Visitor
Previous Post
Archives
Links
Template by
Blogger Templates
LOGO